July 2, 2025 By fathur
Untuk memperkuat arah baru reformasi birokrasi di lingkup Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas), Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Silmy Karim melakukan kunjungan kerja komprehensif ke sejumlah unit pelaksana teknis (UPT) di wilayah Sulawesi. Kegiatan yang berlangsung pada (30/06/2025 – 02/07/2025) ini menjadi momentum penting dalam memastikan pelaksanaan program prioritas Kemenimipas dapat berjalan maksimal hingga ke tingkat daerah.
Kunjungan kerja ini mencakup empat provinsi strategis di Sulawesi, dengan fokus utama pada Sulawesi Selatan. Silmy Karim mengunjungi berbagai UPT Imigrasi dan Pemasyarakatan, termasuk Kantor Imigrasi, Rumah Detensi Imigrasi, Lembaga Pemasyarakatan, hingga Lembaga Pembinaan Khusus Anak di Manado, Makassar, Gorontalo, dan Mamuju.
Kedatangan Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Indonesia, Silmy Karim disambut dengan penuh kehangatan oleh jajaran pimpinan regional di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kota Makassar, pada Senin sore (30/6/2025). Kepala Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Sulawesi Selatan Friece Sumolang, Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Sulawesi Selatan Rudy Fernando Sianturi, dan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Makassar Abdi Widodo turut hadir menyambut kedatangan Silmy Karim.
Makassar menjadi titik strategis dalam rangkaian kunjungan kerja ini, mengingat posisinya sebagai pusat pergerakan ekonomi Kawasan Timur Indonesia. Ini merupakan kunjungan kedua Silmy Karim ke Makassar, sebelumnya ia sempat berkunjung saat menjabat sebagai Dirjen Imigrasi pada akhir 2023. Kini, dalam kapasitasnya sebagai Wamenkumham bidang Imigrasi dan Pemasyarakatan, ia turut meninjau kesiapan layanan pemasyarakatan di Sulawesi Selatan.
Bandara Sultan Hasanuddin, sebagai bandara transit dan destinasi internasional, dinilai memiliki peran strategis bagi pergerakan ekonomi Sulawesi Selatan yang kian berkembang pesat. Terutama di sektor perdagangan, energi, tambang, pertanian ekspor, dan industri strategis yang menjadikan Sulsel memiliki daya tarik besar bagi investor asing.
Dalam kunjungan kerja ini, Silmy Karim memberikan pengarahan dan penguatan integritas serta profesionalisme kepada jajaran keimigrasian dan pemasyarakatan di wilayah kerja provinsi Sulawesi Selatan. Pendekatan yang dipilih bukan hanya bersifat formal, tetapi juga berdialog langsung dengan jajaran di daerah untuk memberikan arahan terkait transformasi birokrasi yang berorientasi pada hasil nyata.
“Kebahagiaan tidak datang dari jabatan atau materi, melainkan dari kesadaran bahwa kita memberikan kontribusi positif bagi negara,” tegas Silmy Karim dalam pesannya kepada seluruh pegawai. Pernyataan ini mencerminkan filosofi kepemimpinan yang mengutamakan pengabdian daripada pencapaian personal.
Silmy Karim juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas unit, kemampuan beradaptasi dengan dinamika perubahan, serta dorongan untuk menciptakan inovasi dalam pelayanan publik. Menurutnya, semua upaya tersebut mencerminkan pribadi ASN yang maju dan berkembang, sekaligus mendukung terwujudnya birokrasi yang responsif dan akuntabel.
Puncak kunjungan kerja Silmy Karim di Sulawesi Selatan adalah tinjauan langsung ke Lapas Kelas I Makassar pada Senin (1/7/2025). Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sulawesi Selatan Rudy Fernando Sianturi, Kepala Lapas Makassar Sutarno, serta seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan se-Sulawesi Selatan.
Yang menarik perhatian Silmy Karim adalah program unit garmen yang dikelola oleh warga binaan. Ia meninjau langsung proses produksi yang meliputi pemotongan bahan, penjahitan, hingga pengepakan produk jadi seperti seragam sekolah, pakaian dinas, dan perlengkapan ibadah. Program ini telah menjalin kerja sama dengan mitra eksternal dan berhasil menciptakan semangat kerja serta kebanggaan bagi warga binaan.
“Inilah wujud nyata pembinaan. Lapas menjadi tempat produktif, bukan sekadar tempat menjalani hukuman. Warga binaan harus dibekali keterampilan agar siap kembali ke masyarakat dengan nilai dan kemampuan baru,” ujar Silmy Karim, menunjukkan apresiasi tinggi terhadap program pembinaan yang transformatif.
Menanggapi kunjungan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sulawesi Selatan, Rudy Fernando Sianturi, menyampaikan bahwa program pembinaan di Lapas Makassar merupakan bagian dari transformasi pemasyarakatan yang sejalan dengan visi pembangunan nasional.
“Program pembinaan seperti unit garmen ini adalah upaya konkret mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kami ingin lapas menjadi wadah pemberdayaan agar WBP kembali ke masyarakat tidak dengan stigma, tetapi dengan harapan dan kemampuan,” tegas Rudy.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas I Makassar, Sutarno, menjelaskan bahwa unit garmen telah berhasil menciptakan produktivitas nyata. “Kami terus dorong produktivitas warga binaan. Selain memberi keahlian, mereka juga merasa dihargai. Ini bagian dari pemasyarakatan yang manusiawi dan berdampak,” kata Sutarno.
Dalam rangkaian kunjungan ini, Silmy Karim juga mendorong seluruh jajaran untuk aktif mempublikasikan pencapaian di unit masing-masing. Ia mengingatkan bahwa membangun citra positif tidak sebatas pencitraan, melainkan melalui bukti konkret dari pelayanan dan pengabdian.
“Kita harus mampu menceritakan kisah keberhasilan kita,” ujarnya, menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas publik dalam setiap program yang dijalankan. Pendekatan ini menunjukkan komitmen untuk tidak hanya bekerja dengan baik, tetapi juga mengkomunikasikan dampak positif kepada masyarakat.
Kunjungan ini juga memberikan dampak positif bagi pengembangan kawasan timur Indonesia. Dengan posisi strategis Sulawesi Selatan sebagai pintu gerbang ekonomi regional, penguatan sistem keimigrasian dan pemasyarakatan akan mendukung iklim investasi dan pembangunan yang berkelanjutan.
Melalui kunjungan ini, pesan yang disampaikan sangat jelas: transformasi pemasyarakatan bukan sekadar slogan, tetapi sebuah gerakan nyata yang dapat dirasakan langsung oleh warga binaan, petugas, dan masyarakat luas. Lapas yang produktif, warga binaan yang terampil, dan sistem yang terintegrasi menjadi bukti konkret dari komitmen pemerintah untuk menciptakan sistem pemasyarakatan yang humanis dan berdampak positif.
Related Tags & Categories :