Bekerja Bukan Sekadar Soal Gaji

Bekerja Bukan Sekadar Soal Gaji

November 3, 2025 By admin

Saya sering melihat perdebatan di media sosial tentang kerja dan gaji. Ada yang bilang kalau digaji 5 juta ya kerjanya harus sesuai 5 juta, kalau diminta kerja lebih ya harus dibayar lebih. Logika ini terdengar masuk akal di permukaan, tetapi menurut saya ada yang lebih fundamental yang terlewatkan dalam cara pandang semacam ini. Ketika kita bekerja, apapun profesinya, ada batas alamiah dari gaji yang kita terima. Entah itu 5 juta, 10 juta, 14 juta, atau bahkan 20 juta, selalu ada ceiling-nya. Kecuali kita masuk dalam jajaran top manajemen di perusahaan besar, gaji kita sebagai profesional akan selalu memiliki keterbatasan. Ini tentang realitas struktur kerja yang ada.

Lalu pertanyaannya, apakah kita mau terjebak dalam mindset yang sempit itu? Hanya melihat pekerjaan dari kacamata nominal gaji?

Pekerjaan sebagai Proses Pembelajaran, Bukan Transaksi

Saya memilih untuk melihatnya dari perspektif yang berbeda. Bagi saya, bekerja adalah proses mendapatkan pengalaman dan pendidikan yang tidak ternilai harganya. Ini adalah modal untuk suatu saat nanti kita bisa membangun usaha sendiri, atau minimal menjadi profesional yang benar-benar mumpuni. Kalau kita masih bicara dalam konteks usaha kecil menengah, fase bekerja ini adalah fase pembelajaran yang krusial. Kita memahami bagaimana bisnis berjalan, bagaimana menghadapi masalah, bagaimana membangun sistem. Semua ini adalah investasi jangka panjang yang nilainya jauh melampaui angka di slip gaji bulanan kita.

Saya selalu berusaha memberikan lebih dari apa yang diharapkan, berapapun gaji yang saya terima. Kenapa? Karena kalau sejak awal kita sudah hitung-hitungan, kita akan kehilangan esensi terpenting dari bekerja: ini adalah sebuah perjalanan. Journey membangun pengalaman, membangun network, membangun kapasitas diri. Kalau kita terpaku pada satu parameter yang bernama “gaji”, kita akan melewatkan begitu banyak hal berharga lainnya.

Ada begitu banyak parameter yang jauh lebih penting untuk masa depan kita. Parameter bagaimana kita belajar menyelesaikan masalah yang kompleks. Parameter bagaimana kita membangun jaringan dengan orang-orang yang tepat. Parameter bagaimana kita menghadapi risiko dan tantangan yang sebenarnya ditanggung oleh pemilik usaha, tetapi kita ikut merasakan dan belajar darinya. Semua pengalaman ini membentuk kita menjadi individu yang lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan lebih besar di masa depan.

Pada titik tertentu dalam karir, saya menyadari bahwa gaji menjadi kurang signifikan pengaruhnya terhadap perkembangan kita. Tentu saja kita punya kebutuhan. Kita punya tanggung jawab kepada keluarga, orang tua, atau orang-orang yang bergantung pada kita. Kita membutuhkan pendapatan yang lebih besar untuk memenuhi semua itu. Saya paham betul realitas ini.

Tetapi justru karena itulah fokus kita seharusnya bagaimana sesegera mungkin mengejar pengalaman dan mengejar apa yang bisa kita peroleh dari tempat kita bekerja di luar gaji. Ini yang akan menjadi modal kita untuk membangun bisnis ke depan atau membangun profesionalisme yang solid. Memang setiap orang berbeda. Ada yang lebih memilih aman, ada yang belum siap dengan risiko berbisnis karena butuh modal dan berbagai pertimbangan lain. Itu sah-sah saja.

Yang penting adalah kita pintar mencari alternatif. Misalnya kita mendapat gaji 5 juta, kita bisa pintar berinvestasi atau mencari tambahan penghasilan lain. Seiring berjalannya waktu, pengalaman yang kita kumpulkan akan menjadi senjata kita untuk melangkah lebih jauh.

Rezeki Tidak Akan Ketukar: Percaya pada Nilai Diri

Saya tahu ada perasaan yang sering muncul di hati para pekerja: rasanya kita bekerja lebih keras tetapi tidak dihargai sesuai dengan apa yang kita kerjakan. Saya pribadi selalu berpikiran bahwa pasti saya akan mendapatkan manfaat di tempat lain. Kalau memang saya tidak bisa mendapatkan manfaat di satu tempat, ada istilah rezeki itu tidak ketukar. Yang penting kita ikhlas menjalaninya.

Kalau kita memang hebat, kalau kita memang memberikan nilai nyata, perusahaan lain akan mengambil kita. Sesederhana itu. Makanya penting sekali untuk memperbanyak network dan terus meningkatkan kemampuan. Dengan begitu, kita akan semakin dihargai. Organisasi atau perusahaan akan butuh kita. Kalau sudah sampai tahap mereka butuh kita, artinya kita sebagai “produk” itu prospektif. Gaji itu kan pada dasarnya “price”, harga dari nilai yang kita tawarkan. Kalau merasa perlu lebih, itu juga merupakan suatu pilihan yang valid.

Pada akhirnya, semua kembali kepada diri kita masing-masing. Kalau saya, saya lebih memilih bekerja dengan memberikan yang terbaik berapapun gajinya. Kalau ada yang lebih, syukur. Kalau belum, saya yakin pasti nanti akan ada rezeki lain yang akan kita dapatkan.

Pesan untuk Generasi Muda: Jadikan Pekerjaan Sebagai Tangga Kesuksesan

Khusus untuk teman-teman muda, saya ingin menyampaikan ini dengan penuh keyakinan: jadikanlah pekerjaan sebagai bagian dari proses menuju kesuksesan di kemudian hari. Jangan terjebak pada pemikiran “Wah saya kurang nih” atau “Kenapa saya diperlakukan seperti ini”. Itu adalah tataran berpikir yang menurut saya kontraproduktif.

Kita harus melampaui itu. Berpikir positif. Kita dibayar kecil? Pasti ada hikmahnya. Kita belajar efisiensi, kita belajar menghargai setiap rupiah, kita termotivasi untuk terus berkembang. Memang ada perusahaan yang bisa membayar lebih, tetapi kembali lagi kepada diri kita: apakah memang nilai kita sudah pantas untuk itu? Selama kita masih bisa digantikan dengan mudah oleh orang lain, artinya kita belum benar-benar hebat. Jadi kita mesti tahu diri dan terus berbenah.

Kalau memang kita merasa kurang dengan gaji yang ada, seperti yang saya bilang tadi, solusinya adalah membangun bisnis sendiri. Atau terus meningkatkan nilai diri sampai kita menjadi aset yang tidak tergantikan. Ini adalah solusi-solusi yang menurut saya sangat baik untuk dijadikan dasar kita berpikir dan berpijak.

Yang terpenting adalah kita tetap confidence, tetap profesional, dan yakin bahwa kita memiliki nilai. Nilai itu mungkin belum terlihat hari ini, mungkin belum dihargai dengan proper sekarang. Tetapi suatu saat, nilai itu akan dihargai oleh orang lain, oleh perusahaan lain yang lebih visioner, atau nilai itu kita jadikan modal untuk melakukan bisnis sendiri dan menciptakan ekosistem kita sendiri.

Jangan pernah merasa kecil atau terjebak dalam pemikiran transaksional yang sempit. Kerja adalah investasi. Setiap hari kita bekerja, kita sebenarnya sedang berinvestasi pada diri kita sendiri. Kita sedang membangun portfolio pengalaman, portfolio keahlian, dan portfolio kredibilitas yang akan sangat berharga di masa depan. Dan percayalah, investasi itu tidak akan pernah sia-sia kalau kita menjalaninya dengan sungguh-sungguh dan hati yang tulus.

Related Tags & Categories :

A cup of inspiration

#A Cup of Inspirations

#Silmy Karim