October 7, 2024 By admin
Dirjen Imigrasi, Silmy Karim, kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan publik yang prima dengan menyelenggarakan acara Lapor Gayeng atau Layanan Paspor Simpatik Imigrasi se-Jateng. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 5 hingga 6 Oktober 2024, di Sarkara Hall The Tjolomadoe, Surakarta, Jawa Tengah. Pada acara tersebut, tersedia 20 booth layanan yang siap melayani 2024 pemohon paspor dalam dua hari.
Kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata inovasi yang diusung oleh Silmy Karim untuk memperbaiki dan mempercepat pelayanan paspor di berbagai daerah, khususnya di wilayah Jawa Tengah. Para petugas yang bertugas merupakan gabungan dari enam kantor imigrasi di bawah naungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah. Kantor-kantor imigrasi tersebut meliputi Kantor Imigrasi Surakarta, Semarang, Pemalang, Pati, Cilacap, dan Wonosobo.
Dirjen Imigrasi, Silmy Karim mendengarkan aspirasi masyarakat
Salah satu hal yang menarik dari acara Lapor Gayeng ini adalah adanya layanan prioritas bagi kelompok-kelompok masyarakat yang membutuhkan perhatian khusus. “Lapor Gayeng menyediakan kuota walk-in untuk Layanan Prioritas bagi wanita hamil, bayi, dan lansia, jadi mereka bisa langsung datang tanpa perlu mendaftar lebih dahulu,” ujar Silmy Karim.
Tidak hanya itu, pada hari Minggu, 6 Oktober 2024, layanan tersebut juga dibuka untuk semua kalangan dengan sistem walk-in. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat luas yang mungkin tidak sempat mendaftar secara online sebelumnya. Langkah ini juga bertujuan untuk mengurai antrean panjang yang sering kali menjadi masalah dalam pengurusan paspor di kantor-kantor imigrasi, terutama di daerah dengan permintaan yang tinggi.
Kehadiran Lapor Gayeng mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Silmy Karim mencatat bahwa antusiasme masyarakat Jawa Tengah dalam mengurus paspor sangat tinggi. Ini terlihat dari kuota yang tersedia langsung terisi penuh hanya dalam hitungan hari sejak pendaftaran dibuka. Dalam hal ini, Silmy Karim berharap bahwa layanan imigrasi seperti Lapor Gayeng bisa terus dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia.
“Kami mengharapkan agar kegiatan serupa bisa digelar secara berkala di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah yang memiliki permohonan paspor yang tinggi. Dengan demikian, daftar tunggu atau waiting list pemohon paspor bisa terurai dengan lebih cepat,” lanjut Silmy Karim.
Menurut Silmy Karim, kegiatan ini menjadi jawaban atas aspirasi masyarakat yang sering kali kesulitan mendapatkan kuota pelayanan paspor karena terbatasnya kuota yang tersedia. Dengan menggelar layanan ini di akhir pekan, diharapkan masyarakat yang bekerja atau memiliki keterbatasan waktu pada hari kerja bisa tetap memiliki kesempatan untuk mengurus paspor mereka.
Dirjen Imigrasi, Silmy Karim saat mendatangi tempat pelaksanaan Lapor Gayeng
Jawa Tengah dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Lapor Gayeng karena tingginya kebutuhan masyarakat setempat akan pelayanan paspor. Dalam beberapa bulan terakhir, kantor-kantor imigrasi di wilayah ini mengalami lonjakan permohonan paspor, terutama di kota-kota besar seperti Semarang dan Surakarta. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini dinilai sangat efektif untuk membantu mengurangi antrean panjang di kantor-kantor imigrasi.
Silmy Karim memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Lapor Gayeng di Jawa Tengah, mulai dari petugas imigrasi hingga pemerintah daerah yang mendukung penuh terlaksananya kegiatan ini. “Good job, Jateng! Saya sangat menghargai kerja keras tim di Jawa Tengah dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Semoga hal ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” tutup Silmy Karim.
Adapun jenis layanan yang tersedia dalam acara Lapor Gayeng meliputi permohonan paspor baru dan penggantian paspor yang sudah habis masa berlakunya. Pemohon diharuskan mendaftar secara online melalui formulir Google yang telah disediakan oleh penyelenggara sebelumnya. Namun, pendaftaran online tersebut kini telah ditutup, mengingat kuota yang sudah penuh.
Meskipun demikian, bagi mereka yang tidak sempat mendaftar online, masih ada kesempatan untuk memanfaatkan layanan walk-in, terutama bagi kelompok prioritas. Langkah ini diambil untuk menjawab keluhan masyarakat yang sering kali merasa kesulitan mendapatkan kuota pendaftaran paspor, terutama di daerah-daerah dengan permintaan yang tinggi.
Selama acara Lapor Gayeng, layanan dibuka mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00, memberikan waktu yang cukup bagi masyarakat untuk mengurus paspor mereka. Dengan kuota sebanyak 2024 pemohon, diharapkan seluruh masyarakat yang hadir mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan pengurusan paspor mereka tanpa hambatan.
Dirjen Imigrasi, Silmy Karim saat Doorstop dengan Pers
Silmy Karim telah menjabat sebagai Dirjen Imigrasi sejak beberapa tahun terakhir dan selama masa jabatannya, ia terus berupaya melakukan berbagai inovasi dalam sistem pelayanan publik, khususnya terkait pengurusan paspor. Salah satu visi utama Silmy adalah menjadikan layanan imigrasi lebih mudah diakses oleh masyarakat, tanpa harus menunggu lama atau melalui proses yang rumit.
“Lapor Gayeng ini adalah salah satu bentuk nyata dari inovasi kami di Imigrasi. Kami mendengar keluhan masyarakat dan terus mencari cara untuk memperbaiki sistem yang ada. Dengan adanya layanan seperti ini, diharapkan masyarakat tidak perlu lagi merasa khawatir akan kesulitan dalam mengurus paspor,” jelas Silmy Karim.
Lebih lanjut, Silmy juga berkomitmen untuk memperluas layanan serupa ke berbagai wilayah lain di Indonesia. Ia menyadari bahwa masalah antrean panjang dan keterbatasan kuota pengurusan paspor bukan hanya terjadi di Jawa Tengah, melainkan juga di kota-kota besar lainnya. Oleh karena itu, ke depannya, ia berencana untuk bekerja sama dengan berbagai pihak guna memastikan layanan imigrasi dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.