November 4, 2024 By admin
Dalam upaya mendorong akselerasi transformasi sistem pemasyarakatan Indonesia, Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim menggelar rangkaian kunjungan kerja intensif ke beberapa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) pada Kamis (31/10/2024).
Kunjungan strategis ini mencakup 4 (empat) lembaga pemasyarakatan utama – Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang, Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, LPKA Kelas I A Tangerang, dan Lapas Salemba Jakarta.
Mengawali rangkaian kunjungannya, Silmy Karim memilih Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang sebagai destinasi pertama. Didampingi oleh jajaran pejabat tinggi termasuk Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten Romi Yudianto, Kepala Divisi Pemasyarakatan Jalu Yuswa Panjang, dan Kepala Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Wahyu Hendrajati, Silmy Karim menunjukkan komitmen kuatnya dalam memajukan sistem pemasyarakatan Indonesia
“Ini adalah kunjungan kali pertama saya ke Lapas di wilayah Tangerang, sesuai dengan komitmen saya dengan Pak Menteri untuk bersama-sama memajukan Pemasyarakatan, jadi mohon kerja sama dari seluruh jajaran di wilayah untuk membantu mewujudkan komitmen tersebut,” Ujar Silmy Karim.
Pembinaan di Lapas bertujuan untuk memperbaiki perilaku, meningkatkan keterampilan, dan mengembalikan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menjadi anggota masyarakat yang produktif dan bertanggung jawab. Hal ini yang menjadi tujuan pemasyarakatan.
Dalam inspeksinya, Silmy Karim memberikan perhatian khusus pada program-program pembinaan inovatif yang telah diimplementasikan. Salah satu yang menarik perhatiannya adalah peternakan ayam petelur yang dikelola oleh para warga binaan di Sarana Asimilasi dan Edukasi. Inisiatif ini tidak berhenti pada ayam petelur saja, namun juga mencakup budidaya ikan lele dan nila sebagai bentuk kontribusi nyata Lapas dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Pembinaan yang dilaksanakan Lapas Pemuda Tangerang luar biasa hebatnya sehingga mampu menghasilkan PNBP yang melebihi target. Nantinya PNBP ini akan kami telaah untuk dapat menjadi penunjang dalam pembinaan dan mensejahterakan warga binaan pemasyarakatan,” ujar Silmy.
Wamen Imipas melihat langsung berbagai jenis layanan dan pembinaan kepribadian bagi warga binaan seperti Bale Baca, Posyandu Warga Binaan (Warna), dan Kampus Kehidupan yang telah banyak melahirkan sarjana dari balik jeruji penjara yang bekerja sama dengan Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang, Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Nalanda, Sekolah Tinggi Teologi Victory Jakarta, dan Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Selain itu, Wamen Imipas juga meninjau langsung pembinaan kemandirian yang memberikan berbagai macam keterampilan, antara lain barista, bordir, sablon, bakery, handicraft, menjahit, laundry, barbershop, hingga perkayuan yang diharapkan mampu menjadi bekal warga binaan pada saat mereka kembali ke masyarakat nanti.
Silmy Karim menyebutkan, saat ini hasil penjualan hasil karya Warga Binaan masuk ke dalam PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), namun dirinya justru mendorong agar karya para binaan langsung didistribusikan kepada keluarga binaan atau sebagai modal usaha nantinya. Ia menekankan bahwa jajaran Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan akan mengkaji ulang Peraturan tersebut.
“Mempunyai keinginan Warga Binaan yang bekerja saat ini mendapatkan upah yang lebih dari hasil penjualan sehingga mereka yang ada di dalam tetap dapat menafkahi keluarganya yang berada di luar,” harap Silmy.
Kalapas Kelas IIA Pemuda Tangerang mengucapkan Terima Kasih dan mengapresiasi kunjungan Wamen Imigrasi dan Pemasyarakatan di Upt yang dipimpinnya pula bersama seluruh jajaran Pegawai Lapas Pemuda pasti akan melaksanakan masukan agar menjadi semakin lebih baik.
Melanjutkan kunjungannya ke Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Silmy Karim memberikan perhatian khusus pada penanganan warga binaan asing. Interaksi langsung dengan para WBP asing mengungkapkan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap pelayanan yang diberikan, terutama dalam hal kualitas makanan dan keramahan petugas.
Didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten Romi Yudianto, Kepala Divisi Pemasyarakatan Jalu Yuswa Panjang, serta Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang Prihartati, setibanya di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Silmy Karim langsung menuju blok hunian yang berisikan warga binaan yang merupakan Warga Negara Asing (WNA).
Kunjungan tersebut dimulai dengan laporan dari Kepala Lapas mengenai jumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beserta rincian kasus yang dihadapi. Setelah itu, Wamen Silmy Karim langsung menuju blok hunian dan berbincang dengan sejumlah warga binaan asing terkait kasus mereka dan kualitas pelayanan di lapas.
Dalam percakapan tersebut, warga binaan asing mengungkapkan bahwa mereka menerima pelayanan yang sangat baik, termasuk dalam hal makanan yang disediakan.
“Bagaimana pelayanan yang diberikan oleh petugas Lapas Perempuan Tangerang, mulai dari makanan hingga keramahan dari petugas?” tanya Silmy kepada warga binaan Asing
Warga Binaan Asing itu menjawab, pelayanan yang diberikan Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang dalam memenuhi hak para Warga Binaan sangat baik.
Ia mengatakan, para warga binaan sangat mengapresiasi seluruh kinerja petugas pemasyarakatan di Lapas Perempuan terutama dalam menyajikan makanan bagi para warga binaan.
“Kami sangat suka makanan yang diberikan. Menunya variatif, berbeda setiap harinya, mulai dari telur, ayam, daging, dan juga ikan,” kata Warga Binaan Asing kepada Silmy.
Usai berbincang dengan warga binaan asing, Silmy Karim melanjutkan kunjungan ke area pembinaan kemandirian dimana para warga binaan sedang membatik. Karya batik para warga binaan berhasil menarik perhatian Wamen Silmy Karim dengan kreativitas dan detail yang ditampilkan dalam setiap motif.
“Hasil batiknya sudah baik, dan secara keseluruhan saya melihat area lapas sangat bersih dan rapi. Ini menunjukkan komitmen petugas dalam memberikan lingkungan yang layak bagi para warga binaan,” ungkap Silmy Karim.
Beliau juga berpesan kepada Kepala Lapas dan seluruh jajaran untuk terus mempertahankan standar kebersihan dan kerapihan tersebut sebagai bagian dari upaya menciptakan suasana positif di dalam lapas.
Setelah itu, rombongan melanjutkan kunjungan ke dapur, kantin, klinik, serta berbagai kegiatan pembinaan kerja (bimker) di lapas, yang meliputi salon, tata boga, sulam pita, dan keterampilan lainnya.
Terakhir, Silmy Karim mengunjungi dapur, Klinik untuk warga binaan, serta berbagai kegiatan Pembinaan Kerja (Bimker) di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, meliputi salon, tata boga, sulam pita, dan keterampilan lainnya.
Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim melanjutkan kunjungannya ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Tangerang. Didampingi langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Banten Romi Yudianto, Kepala Divisi Pemasyarakatan Jalu Yuswa Panjang, serta Kepala LPKA Kelas I Tangerang Rahniato, Silmy Karim turut meninjau semua fasilitas termasuk kamar, ruang pelatihan dan ruang kelas yang ada di Kompleks LPKA yang dibangun sejak zaman Belanda itu.
Sebagai bagian dari visi transformasi sistem pemasyarakatan Indonesia, Silmy Karim menggarisbawahi pentingnya pembinaan berkelanjutan bagi warga binaan. Dalam kunjungannya ke LPKA Kelas I Tangerang, ia memberikan perhatian khusus pada pembinaan anak-anak yang berhadapan dengan hukum.
LPKA Kelas I Tangerang yang saat ini menampung 123 anak dengan rentang usia 12 hingga 18 tahun, Silmy Karim menyaksikan langsung implementasi program pendidikan dan pembinaan yang komprehensif.
“Masa depan anak-anak ini masih panjang. Kesalahan masa lalu harus dijadikan pembelajaran, bukan penghambat untuk maju. Saya ingin mereka tetap memiliki akses ke pendidikan berkualitas dan pembinaan yang tepat,” ujar Silmy Karim saat berbicara dengan para petugas LPKA.
Program pendidikan di LPKA yang mencakup tingkat SD, SMP, hingga SMK, dilengkapi dengan pelatihan keterampilan seperti otomotif, pangkas rambut, musik, olahraga, dan pijat refleksi, mendapat apresiasi khusus dari Silmy Karim.
Saat mengunjungi salah satu Ruang Kelas SMK Istimewa LPKA Tangerang, Silmy Karim dalam keterangan resminya mengatakan, meski pada masa lalu anak-anak pernah berbuat kesalahan, hendaknya mereka tetap semangat menempuh untuk pendidikan karena dapat membantu di masa depan.
“Kalian pernah membuat kesalahan di masa lalu. Jadikan itu sebagai pembelajaran hidup. Tatap masa depan, perbaiki diri kalian, tuntutlah ilmu setinggi-tinggi jangan sampai menyerah. Teruslah jalani hidup dengan berbuat kebaikan, benahi diri kalian,” ujar Silmy Karim.
Sehari-hari mereka belajar pendidikan umum yang dibagi dalam tingkatan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Kejuruan. Selain itu juga mendapat pelatihan keterampilan otomotif, pangkas rambut, musik, olah raga dan pijat refleksi.
Kunjungan terakhir Silmy Karim ditutup dengan kunjungan ke Lapsa Salemba, Jakarta. Didampingi Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, R. Andika Dwi Prasetya, kunjungan ini bertujuan memastikan bahwa program pembinaan dan fasilitas yang tersedia dapat menunjang rehabilitasi serta bermanfaat bagi warga binaan.
Selama kunjungannya, Silmy Karim bersama R. Andika Dwi Prasetya mengecek kondisi kamar hunian narapidana untuk memastikan fasilitas yang disediakan memenuhi standar kenyamanan dan keamanan.
Mereka juga meninjau Balai Latihan Kerja (BLK), sebuah fasilitas penting di Lapas Salemba yang didesain untuk membekali para narapidana dengan keterampilan dan kompetensi guna mendukung proses reintegrasi sosial mereka.
Wamen Silmy Karim menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan beberapa warga binaan, termasuk narapidana yang berkewarganegaraan asing, guna mendengarkan langsung pengalaman mereka menjalani masa pidana di Lapas Salemba. Silmy menekankan pentingnya memenuhi hak-hak warga binaan, terutama dalam hal kebutuhan pangan, kesehatan, dan akses ke program pembinaan yang berkualitas.
“Saya berharap seluruh hasil dari peninjauan ini dapat menjadi masukan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan pemasyarakatan di lapas. Kami ingin memastikan bahwa setiap warga binaan mendapat manfaat dari program pembinaan yang ada sehingga mereka lebih siap ketika kembali ke masyarakat,” ujar Silmy Karim.
Kakanwil R. Andika Dwi Prasetya juga menyampaikan komitmen Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta dalam mengoptimalkan layanan pemasyarakatan.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan mutu fasilitas dan program pembinaan, sehingga warga binaan dapat mengembangkan kemampuan yang bermanfaat,” ungkapnya.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk memperkuat pengawasan, memperbaiki fasilitas, dan menciptakan lingkungan yang kondusif dalam mendukung rehabilitasi para narapidana di seluruh lapas di Indonesia.
Rangkaian kunjungan kerja yang dilakukan Silmy Karim menunjukkan keseriusannya dalam mendorong transformasi sistem pemasyarakatan Indonesia.
“Pemasyarakatan bukan hanya tentang pembinaan, tapi juga tentang memberikan kesempatan kedua yang bermakna,” tutup Silmy Karim.
Dengan berbagai inisiatif dan program yang dicanangkan, Silmy Karim optimis sistem pemasyarakatan Indonesia dapat menjadi model pembinaan yang efektif dan humanis. Komitmen Silmy Karim untuk memajukan sistem pemasyarakatan Indonesia terus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Dengan pendekatan yang komprehensif dan humanis, diharapkan transformasi sistem pemasyarakatan dapat terwujud, memberikan dampak positif bagi warga binaan dan masyarakat secara luas.
Related Tags & Categories :