December 2, 2024 By admin
Dalam lanskap kepemimpinan, terdapat sebuah dilema yang kerap kali tidak disadari, perbedaan sejati versus perbedaan artifisial. Apakah kita benar-benar ingin membuat perubahan bermakna, ataukah sekadar ingin tampil berbeda? Pertanyaan ini tidak hanya relevan bagi para pemimpin organisasi, tetapi juga bagi setiap individu yang berambisi membawa perubahan di lingkungannya.
Akar Persoalan Perbedaan
Mengapa banyak individu begitu tergiur untuk menjadi berbeda? Ini pertanyaan psikologis yang menarik. Dalam dinamika sosial modern, perbedaan seringkali dianggap sebagai simbol kreativitas, inovasi, dan keberanian. Namun, tidak semua perbedaan diciptakan sama. Ada perbedaan yang membawa transformasi, dan ada pula yang sekadar noise belaka.
Menjadi berbeda, asal tidak aneh. Menjadi beda bukan karena ingin tampil beda, tidak mengakui karya pimpinan sebelumnya. Ketika seorang pimpinan ingin tampil berbeda, namun hanya asal beda, asal baru. Tanpa melihat satu perjalanan panjang, satu organisasi itu di bangun.
Dalam konteks organisasional, keinginan untuk berbeda kerap muncul dari beberapa motivasi:
Filosofi Keseimbangan
Perubahan bukanlah tentang menghancurkan yang lama, melainkan mengembangkan potensi yang sudah ada. Seorang pemimpin sejati adalah arsitek, bukan perusak. Mereka melihat fondasi yang telah dibangun sebelumnya dan tergugah untuk memberikan satu kontribusi positif yang berguna untuk kemajuan organisasi. Saya selalu mengingatkan kepada setiap jajaran, segala sesuatu yang sudah baik, diteruskan, sesuatu yang belum baik, sempurnakan. Fokus kepada hal yang mudah, fokus kepada hal yang memang belum optimal.
“Bagaimana saya bisa membuat ini lebih baik?”
Ini merupakan sebuah prinsip yang kita harus pegang, tanpa harus ingin tampil beda. Apakah beda itu, selalu memberikan produktifitas atau manfaat yang lebih baik? Belum tentu. Kita harus datang dengan “gelas kosong”, kita harus datang dengan memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memberikan feedback, masukan, experience, yang kemudian kita bisa ambil manfaatnya.
Konsep “gelas kosong” yang saya kemukakan memiliki filosofi untuk dating dengan pikiran terbuka, tanpa prasangka, dan siap belajar. Hal tersebut merupakan kunci utama untuk segala aktivitas dalam kehidupan saya sehari-hari. Ini berbeda dengan sikap mereka yang datang dengan “gelas penuh”, mereka yang yakin bahwa dialah satu-satunya yang paling tahu. Kita belajar. Jangan kita datang dengan satu muatan, sepertinya kita yang paling tahu dan paling mengerti sedunia.
Misalnya seseorang melihat hasil kerjaan anggotanya dan melihat hasil yang menurut standarnya tidak baik, dan menilai sepihak hasil tersebut sangatlah buruk. Seolah-olah dia yang paling hebat, seolah-olah dia yang paling tahu. Hal tersebut harus dihindari secepatnya, demi kebaikan yang bisa membawa kebermanfaatan untuk semuanya.
Komunikasi: Jembatan Menuju Perubahan
Sikap yang merasa dirinya paling tahu dan mengerti itu menurut saya kurang bermanfaat. Justru sikap tersebut akan membuat ketidaknyamanan. Kita datang dengan rendah hati. Kita mendengarkan di sekeliling kita. Mendengar itu penting. Selain itu juga kita memberikan pandangan atau kesempatan anggota kita untuk berbicara.
Perbedaan sejati lahir dari dialog, bukan monolog. Komunikasi terbuka dan inklusif adalah fondasi dari setiap transformasi positif. Ketika anggota organisasi merasa didengar, dihargai, dan dilibatkan, mereka akan menjadi agen perubahan yang sesungguhnya.
Beberapa praktik komunikasi yang efektif menurut saya diantaranya:
Seorang pemimpin yang baik bisa meramu kelebihan banyak orang, banyak anggota. Kemudian kaitannya dengan asal berbeda. Tidak apa-apa sebenarnya menjadi berbeda, tapi dari keadaan yang kurang optimal. Jangan selalu ingin berkonfrontasi. Karena konfrontasi juga akan memberikan satu dampak negatif, energi negatif.
Konfrontasi adalah musuh produktivitas. Setiap energi yang dihabiskan untuk bertengkar adalah energi yang tidak digunakan untuk berkembang. Dalam konteks organisasi, konflik yang tidak terkelola dapat menurunkan moral, produktivitas, dan pada akhirnya, kinerja keseluruhan. Pemimpin sejati tidak mencari konflik, mereka mencari solusi. Mereka adalah penata harmoni yang mampu mengubah perbedaan menjadi kekuatan, bukan ancaman.
Tidak semua perubahan adalah inovasi. Inovasi sejati memiliki beberapa karakteristik:
Sebaliknya, perubahan dangkal hanya:
Mari kita ambil contoh nyata. Bayangkan sebuah perusahaan teknologi yang selama dekade terakhir telah membangun reputasi solid. Seorang pemimpin baru datang dengan semangat merombak total. Namun, alih-alih melakukan analisis mendalam, ia langsung mengganti seluruh struktur manajemen.
Hasilnya? Kekacauan. Pengetahuan institusional hilang, semangat tim terpecah, dan produktivitas menurun drastis. Ini adalah contoh klasik dari “asal beda” tanpa pertimbangan matang.
Sebaliknya, pemimpin visioner akan:
Memberikan Perubahan Bermakna
Di era disrupsi digital, kebutuhan akan perubahan memang mendesak. Namun, kecepatan tidak boleh mengorbankan kedalaman. Akselerasi harus diimbangi dengan refleksi, dan inovasi harus dipandu oleh pemahaman mendalam akan konteks.
Menjadi berbeda bukanlah tujuan, melainkan konsekuensi dari dedikasi terhadap perbaikan berkelanjutan. Ini adalah perjalanan, bukan destinasi. Setiap langkah kecil yang membawa manfaat jauh lebih berarti daripada revolusi besar yang hambar.
Jadi asal beda okay, tapi dipilih yang mana.
Kepada para pemimpin, para agen perubahan, saya sampaikan: Datanglah dengan kerendahan hati. Dengarkan. Pelajari. Adaptasi. Transformasi sejati lahir bukan dari keinginan untuk berbeda, tetapi dari tekad untuk membuat segalanya lebih baik.
Pertanyaan yang harus selalu kita ajukan bukanlah “Bagaimana saya bisa berbeda?”, melainkan “Bagaimana saya bisa memberikan nilai lebih?”
Yang lebih penting, melanjutkan, kemudian memperbaiki. Memberikan satu suasana baik, agar perbedaan yang dilakukan itu, bukan karena dasar pimpinannya, namun perbedaan yang dilakukan itu karena ingin menjadi lebih baik.
Bukan karena asal beda, asal baru, yang mana belum tentu hasilnya akan lebih baik.
Related Tags & Categories :