Silmy Karim berikan BVK bagi Pemegang PR Singapura

Silmy Karim berikan BVK bagi Pemegang PR Singapura

October 9, 2024 By admin

Direktorat Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Silmy Karim telah mengeluarkan kebijakan bebas visa kunjungan (BVK) untuk warga negara asing pemegang permanent residence (PR) Singapura. Kebijakan ini berlaku untuk kunjungan ke Pulau Batam, Pulau Bintan, dan Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.

Surat Edaran Dirjen Imigrasi Nomor IMI-940.GR.01.01 Tahun 2024 mengatur pemeriksaan keimigrasian bagi pemegang PR Singapura yang bebas visa. Kebijakan ini merujuk pada Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-1.GR.01.07 mengenai tempat pemeriksaan imigrasi tertentu untuk subjek bebas visa kunjungan. Keputusan Menteri ini adalah turunan dari Peraturan Presiden (Perpres) No. 95 Tahun 2024 tentang Bebas Visa Kunjungan.

Silmy Karim dan Langkah Strategis Pemberian BVK

Silmy Karim mengungkapkan bahwa kebijakan bebas visa kunjungan (BVK) ini merupakan langkah strategis yang dirancang untuk menarik lebih banyak wisatawan dari Singapura, salah satu pasar utama untuk sektor pariwisata di Indonesia. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan wisatawan dapat lebih mudah dan cepat mengunjungi berbagai destinasi menarik di Kepulauan Riau, khususnya di Batam, Bintan, dan Karimun. Ketiga pulau ini menawarkan beragam pengalaman, mulai dari pantai-pantai yang indah, aktivitas olahraga air, hingga wisata kuliner yang menggugah selera.

“Pemberian BVK bagi PR Singapura untuk mengunjungi Batam, Bintan dan Karimun ini akan semakin memudahkan mereka [pemegang PR Singapura] yang ingin menghabiskan akhir pekan atau sekadar short escape, seperti menikmati alam, wisata kuliner atau berbelanja. Pengguna BVK tersebut bisa masuk melalui perlintasan di Pulau Batam, Pulau Bintan dan wilayah Kabupaten Karimun,” tutur Silmy Karim.

Wisatawan asing yang memanfaatkan fasilitas BVK ini diperbolehkan tinggal selama maksimal empat hari. Durasi yang cukup singkat ini dirancang agar para pelancong dapat merencanakan kunjungan yang padat namun tetap menyenangkan, mencakup berbagai aktivitas seperti berkunjung ke resor, menikmati keindahan alam, atau menjelajahi budaya lokal. Dengan kemudahan akses ini, Kepulauan Riau diharapkan dapat menjadi tujuan favorit bagi wisatawan Singapura yang ingin melakukan perjalanan singkat atau akhir pekan.

Silmy Karim, dalam pernyataannya, menyoroti potensi besar yang dimiliki Kepulauan Riau sebagai destinasi pariwisata unggulan di Indonesia. Dengan posisi geografisnya yang strategis, Kepulauan Riau tidak hanya memiliki akses yang mudah ke negara-negara tetangga, tetapi juga menawarkan keindahan alam yang memukau serta kekayaan budaya yang kaya. Pulau-pulau seperti Batam, Bintan, dan Karimun dikenal dengan pantai-pantainya yang indah, resor-resor mewah, serta berbagai aktivitas wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun internasional.

Kepulauan Riau telah memulai langkah-langkah penting untuk memanfaatkan potensi ini melalui pengembangan beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kawasan seperti KEK Nongsa di Batam dan Bintan Resorts dirancang untuk menarik investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. KEK ini tidak hanya menawarkan insentif bagi investor, tetapi juga berfungsi sebagai pusat integrasi bagi berbagai sektor bisnis, termasuk teknologi digital dan industri kreatif. Dengan demikian, kawasan-kawasan ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Fasilitas transportasi yang semakin baik, seperti pengembangan BVK (Bandara, Vessels, dan Konektivitas), semakin memperkuat daya tarik Kepulauan Riau sebagai tujuan wisata. Dengan adanya jalur transportasi yang lebih efisien dan cepat menuju Batam, Bintan, dan Karimun, diharapkan akan meningkatkan jumlah wisatawan yang datang, baik untuk berlibur maupun untuk berbisnis. Silmy Karim menekankan bahwa pertumbuhan pariwisata tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi, tetapi juga akan memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk terlibat langsung dalam industri pariwisata.

Adapun pelabuhan yang melayani BVK untuk PR Singapura antara lain Nongsa Terminal Bahari, Marina Teluk Senimba, Batam Centre, Citra Tri Tunas, Sekupang, Sri Bintan Pura, Bandar Bentan Telani Lagoi dan Tanjung Balai Karimun.

Proyeksi Pariwisata di Masa Mendatang

Menurut Silmy Karim, Kepulauan Riau memiliki banyak destinasi pariwisata yang potensial. Dengan posisinya yang strategis, Kepri dapat tumbuh menjadi primadona pariwisata Indonesia yang berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Di samping itu, Kepri juga memiliki beberapa Kawasan Ekonomi Eksklusif, antara lain KEK Nongsa di Batam dan Bintan Resorts, yakni kawasan terintegrasi untuk bisnis digital, ekonomi kreatif dan pariwisata.

“Selain mendorong pertumbuhan pariwisata, fasilitas BVK untuk ke Batam, Bintan dan Karimun ini juga memudahkan pemegang PR Singapura yang tertarik dengan bisnis atau investasi pada KEK di Batam. Meskipun demikian, kebijakan ini juga tetap menyeleksi WNA yang masuk dengan baik sehingga potensi gangguan keamanan dan ketertiban bisa ditekan,” pungkas Dirjen Imigrasi.

Namun, di tengah potensi yang sangat besar ini, Silmy Karim juga mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di Kepulauan Riau. Kebijakan seleksi yang ketat terhadap warga negara asing yang ingin masuk ke wilayah ini menjadi salah satu langkah strategis yang perlu diambil. Hal ini penting untuk mencegah potensi gangguan keamanan yang dapat mengganggu kenyamanan wisatawan dan masyarakat lokal. Dengan pendekatan yang hati-hati, pemerintah daerah berupaya untuk memastikan bahwa pertumbuhan pariwisata dan investasi dapat berjalan seiring dengan keamanan dan ketertiban.

Selain itu, Silmy Karim juga menyoroti pentingnya melibatkan masyarakat dalam pengembangan pariwisata. Masyarakat setempat harus diberdayakan untuk mengambil peran aktif dalam industri pariwisata. Pelatihan dan edukasi yang tepat akan membantu mereka memahami dan mengoptimalkan potensi lokal, sehingga mereka dapat berkontribusi pada sektor pariwisata dengan cara yang positif. Dalam konteks ini, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas lokal menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan.

Dengan segala potensi yang dimiliki, Kepulauan Riau berpeluang untuk menjadi primadona pariwisata di Indonesia. Melalui kebijakan yang tepat, pengembangan infrastruktur yang memadai, serta keterlibatan aktif masyarakat, diharapkan pariwisata di wilayah ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk terus memantau dan mengevaluasi perkembangan sektor pariwisata, sehingga setiap langkah yang diambil dapat memberikan manfaat yang luas dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.

Tabel Konten

Related Tags & Categories :

Karir

Article

#Imigrasi

#Silmy Karim

#Silmy Karim Karir