Silmy Karim Dorong Toleransi Beragama Melalui Perayaan Natal IKA Trisakti

January 22, 2025 By admin

Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan sekaligus Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Trisakti, Silmy Karim, menghadiri perayaan Natal bersama yang diselenggarakan oleh IKA Trisakti. Acara yang digelar ini berlangsung pada Sabtu (18/1/2025) di Menara BNI, Jakarta, dengan menghadirkan lebih dari 250 alumni Trisakti dari berbagai fakultas, sekolah tinggi, institut, dan akademi.

Perayaan Natal Sebagai Wadah Kebersamaan

Sosok Silmy Karim yang dikenal sebagai tokoh pembaharu di bidang imigrasi Indonesia dan seorang yang dikenal luas atas kontribusinya di berbagai bidang, memperlihatkan kepemimpinannya yang inklusif melalui dukungannya terhadap penyelenggaraan acara ini. Dalam pidatonya, ia sangat menekankan nilai-nilai toleransi. 

“Tentunya lebih bisa memberikan ruang sesama umat beragama dalam merayakan dan kemudian mendukung kegiatan ini tanpa berpikir bahwa apa agama kita,” ujarnya.

Acara ini menjadi dorongan bagi para alumni Trisakti untuk kembali rukun dan bersatu dalam semangat persaudaraan sesama umat beragama. Pertemuan ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar alumni dari berbagai lintas generasi. Relevansi pesan toleransi yang disampaikan Silmy Karim sangat mencerminkan ideologi negara Pancasila sila ke-3 yaitu Persatuan Indonesia.

Bertempat di salah satu aula besar dengan dekorasi yang indah, perayaan Natal IKA Trisakti berlangsung sangat meriah. Acara ini tidak hanya menjadi momen merayakan hari kelahiran Yesus Kristus, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat rasa kebersamaan antar alumni. Kehadiran berbagai tokoh lintas agama dalam acara tersebut menjadi bukti nyata implementasi nilai-nilai toleransi dan kebersamaan yang diperjuangkan Silmy Karim. Salah satu yang menarik perhatian adalah kehadiran pengurus AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia), yang menunjukkan bahwa perayaan ini telah berhasil melampaui sekat-sekat agama.

Dalam pidatonya, Silmy Karim juga menyoroti pentingnya kerukunan umat beragama menjadi pilar penting dalam kehidupan berbangsa. 

“Adanya kerukunan menjamin hak bagi warga negara untuk bisa rayakan dan beribadah sesuai keyakinannya. serta saling menghargai dan mendukung,” jelasnya. 

Komitmen Silmy Karim terhadap pentingnya hidup berdampingan dan bertoleransi tercermin dari niatnya perayaan Natal IKA Trisakti ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun. “Ide kegiatan ini sangat baik dan saya willing acara ini untuk bisa dilaksanakan setiap tahun, karena kita lihat bahwasanya Indonesia yang majemuk beragam membutuhkan semangat toleransi yang muncul dari kita semua,” tegas Silmy Karim.

Silmy Karim sangat mengapresiasi semangat kemandirian para alumni dalam menyelenggarakan acara ini. Beliau sudah menawarkan bantuan sponsor, meskipun begitu panitia tetap memilih untuk menyelenggarakan acara secara swadaya, membuktikan kuatnya solidaritas dan gotong royong di kalangan alumni Trisakti.

Toleransi Ditengah Keberagaman

Kepemimpinan Silmy Karim di IKA Trisakti telah membawa perubahan signifikan dalam membangun jejaring dan solidaritas antar alumni. Dirinya percaya, IKA Trisakti tidak hanya menjadi wadah silaturahmi, tetapi juga menjadi penggerak nilai-nilai toleransi dan kebhinekaan di masyarakat. 

Ketua Panitia Natal, mengonfirmasi bahwa kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Silmy Karim dalam acara ini menegaskan peran strategis alumni Trisakti dalam pembangunan nasional. “Perayaan ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi tetapi juga menjadi wujud nyata semangat alumni Trisakti dalam menjaga persatuan,” Tegas Silmy Karim.

Sebagai Ketua IKA Trisakti, Silmy Karim terus mendorong para alumni untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa. Semboyan “We Are Blue Jackets” yang diusung masih menjadi simbol solidaritas dan komitmen alumni Trisakti untuk terus berbakti kepada bangsa dan negara. Perayaan Natal IKA Trisakti ini menjadi bukti nyata bagaimana Silmy Karim mampu menghadirkan kepemimpinan yang mengedepankan nilai-nilai toleransi dan keberagaman. 

Di tengah fenomena intoleransi yang masih kerap muncul di masyarakat, inisiatif seperti ini menjadi contoh konkret bagaimana sebuah institusi alumni dapat berperan dalam memperkuat fondasi kerukunan umat beragama di Indonesia. Melalui acara tahunan yang dipimpin oleh Silmy Karim ini diharapkan dapat terus mengembangkan program-program yang mendukung persatuan dan kesatuan bangsa. Perayaan Natal bersama ini menjadi momentum penting yang membuktikan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang memperkaya bangsa Indonesia.