November 25, 2024 By admin
Dalam upaya mewujudkan transformasi sistem pemasyarakatan, Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim melakukan kunjungan kerja yang intensif ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, pada Minggu (24/11/2024). Kunjungan ini menandai babak baru dalam upaya peningkatan kualitas pembinaan warga binaan di Indonesia.
Didampingi oleh jajaran pejabat tinggi Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, termasuk Kepala Kantor Wilayah R. Andika Dwi Prasetya dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Tonny Nainggolan, Silmy Karim melakukan peninjauan menyeluruh terhadap berbagai fasilitas dan program pembinaan yang ada di kedua institusi tersebut.
Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim membatik bersama warga binaan
Saat memasuki area Lapas Kelas I Cipinang, Silmy Karim tidak menyembunyikan kekagumannya melihat berbagai inovasi yang dikembangkan oleh para warga binaan. Salah satu yang menarik perhatiannya adalah kegiatan membatik dengan teknik cap, sebuah keterampilan yang tidak hanya melestarikan warisan budaya Indonesia tetapi juga memberikan bekal keterampilan berharga bagi para warga binaan.
“Kegiatan kemandirian di dalam Lapas menunjukkan bahwa Lapas tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga pusat pengembangan keterampilan yang bermanfaat bagi warga binaan setelah mereka kembali ke masyarakat,” ungkap Silmy Karim dengan antusias. Bahkan, ia tidak segan untuk mencoba langsung teknik membatik tersebut, menunjukkan dukungan langsungnya terhadap program pemberdayaan warga binaan.
Kunjungan ini dilakukan untuk menunjukkan dukungannya terhadap kreativitas warga binaan serta memastikan 13 (tiga belas) program akselerasi Menteri Imipas, Agus Andrianto berjalan sesuai rencana dan mendapatkan hasil yang optimal.
Selain itu, Silmy Karim turut memperhatikan langsung bagaimana fasilitas layanan dan ruang bimbingan kerja Warga Binaan. Fokus kunjungan ini adalah memastikan pelayanan di Lapas Kelas I Cipinang berjalan optimal, terutama terkait kapasitas hunian, akses kesehatan, dan pembinaan Warga Binaan.
Salah satu program unggulan yang juga menarik perhatian Silmy Karim adalah Coffee Corner, sebuah program pelatihan barista bagi para warga binaan. Program ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis dalam menyeduh kopi, tetapi juga memberikan pemahaman komprehensif tentang industri kopi yang sedang berkembang pesat di Indonesia.
Mencicipi langsung hasil racikan para warga binaan, Silmy Karim memberikan apresiasi tinggi. “Saya sangat mengapresiasi, selain rasanya yang lezat, aroma kopi yang khas ini sangat menggunggah kenikmatannya saat diteguk. Selain itu, kemasan yang disajikan ini juga sangat menarik,” puji Silmy Karim.
Silmy Karim berharap seluruh UPT Pemasyarakatan juga dapat terdorong untuk selalu berkreasi dalam program pembinaan bagi warga binaannya guna kebermanfaatannya kelak setelah bebas
Usai meninjau kegiatan kemandirian, Silmy dan jajaran menuju ke area gazebo menyaksikan exhibition mini soccer dan penampilan Group Band warga binaan Lapas Kelas I Cipinang.
Wamen Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim
Setelah dari Lapas Kelas I Cipinang, Silmy Karim melanjutkan kunjungan ke Rutan Kelas I Cipinang. Silmy kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan di lapas dan rutan, termasuk penguatan program rehabilitasi dan pembinaan. Sehingga Warga Binaan yang telah bebas memiliki kemampuan dan keterampilan serta dapat diterima dengan baik di masyarakat.
Seperti yang sudah diketahui bersama, bahwa Pemerintah melalui Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan mencanangkan 13 (tiga belas) Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang secara rinci dijabarkan sebagai berikut:
1. Memberantas peredaran narkoba dan pelaku penipuan dengan berbagai modus di Lapas dan Rutan;
2. Memperdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan;
3. Penguatan dan peningkatan pendayagunaan warga binaan untuk menghasilkan produk UMKM;
4. Bantuan sosial kepada keluarga warga binaan yang kurang mampu dan masyarakat di sekitar area UPT Pemasyarakatan;
5. Mengatasi permasalahan overcapacity dan overcrowding dengan solusi yang komprehensif;
6. Penguatan layanan keimigrasian berbasis digital;
7. Pengembangan Autogate pada seluruh bandara dengan penerbangan internasional;
8. Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (TPPM);
9. Penguatan pemeriksaan keimigrasian di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI);
10. Pengembangan lounge khusus untuk pekerja migran;
11. Bakti sosial dengan sasaran masyarakat di wilayah perbatasan;
12. Membangun tambahan Lapas Modern Super Maximum Security dan Lembaga Pendidikan berstandar Internasional;
13. Meningkatkan kebanggaan Lembaga Pendidikan dengan mengembalikan nama Poltekim dan Poltekip menjadi Akademi Imigrasi dan Akademi Ilmu Pemasyarakatan
Kunjungan Silmy Karim ini tidak terlepas dari implementasi 13 Program Akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Program-program ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari pemberantasan peredaran narkoba hingga pengembangan fasilitas modern berstandar internasional.
Khusus di bidang pemasyarakatan, fokus utama terletak pada pemberdayaan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan, penguatan UMKM, dan penyaluran bantuan sosial kepada keluarga warga binaan yang kurang mampu. Program-program ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pembinaan yang efektif bagi warga binaan.
Penguatan program untuk warga binaan, memang menjadi perhatian khusus Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto sedari awal, sebagaimana Silmy Karim menerangkan kepada masyarakat sejak pertama kali dilantik di Istana Kepresidenan pada (21/10).
“Beliau memberikan beberapa catatan, salah satunya lebih fokus kepada hal kaitan dengan pemasyarakatan seperti misalnya dalam hal pengguna narkoba ataupun juga rencana-rencana yang sifatnya untuk mengoptimalkan peran pembinaan terhadap warga binaan,” ujar Silmy Karim Pasca Pelantikan di Istana Kepresidenan.
Wamen Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim bersama Warga Binaan
Diakhir kegiatan, Silmy Karim sangat mengapresiasi atas ketersediaan fasilitas bagi warga binaan yang sudah tersedia serta terpenuhi dan kebersihannya yang sangat Ia acungkan jempol. Ia berharap seluruh UPT Pemasyarakatan juga dapat terdorong untuk selalu berkreasi dalam program pembinaan bagi warga binaannya guna kebermanfaatannya kelak setelah bebas.
Dalam kunjungannya ke Rutan Kelas I Cipinang, Silmy Karim kembali menekankan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pembinaan.
“Kami berkomitmen untuk terus mendorong transformasi di lapas dan rutan, agar keduanya dapat benar-benar menjadi tempat rehabilitasi dan pembinaan yang manusiawi,” tegas Silmy Karim.
Komitmen ini disambut baik oleh Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, R. Andika Dwi Prasetya.
“Kami merasa terhormat atas kunjungan ini, yang memberikan motivasi besar bagi kami untuk terus meningkatkan standar pelayanan, pembinaan, dan rehabilitasi bagi warga binaan,” ujarnya.
Usai melakukan tinjauan, Silmy pun memuji kebersihan fasilitas serta berbagai program pembinaan yang telah tersedia di Lapas dan Rutan Cipinang.
“Fasilitasnya sangat memadai dan bersih. Saya acungkan jempol untuk ini,” tegas Silmy Karim
Silmy Karim mengakhiri kunjungannya dengan memberikan apresiasi tinggi terhadap kebersihan dan kelengkapan fasilitas di kedua institusi. Ia berharap program-program pembinaan yang ada dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi para warga binaan.
“Mohon doanya saya bersama Pak Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan bisa memberikan perubahan ke arah yang lebih baik dalam proses pembinaan,” tutup Silmy Karim, menegaskan komitmennya untuk terus mendukung transformasi sistem pemasyarakatan di Indonesia.
Kunjungan kerja Silmy Karim ke Lapas dan Rutan Cipinang ini menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan yang lebih baik dan humanis. Dengan berbagai program pembinaan yang inovatif dan fasilitas yang memadai, diharapkan para warga binaan dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk kembali ke masyarakat sebagai individu yang produktif dan bertanggung jawab.
Related Tags & Categories :