September 16, 2025 By fathur
Sebuah audiensi penting yang digelar di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, pada Selasa (19/8/2025) menjadi penanda dimulainya langkah konkret ini. Dalam pertemuan tersebut, Silmy Karim bersama jajarannya secara spesifik membahas tata kelola kelembagaan dengan Wakil Menteri PANRB Purwadi Arianto. Namun, fokus utamanya jauh lebih mendalam dari sekadar perbaikan administrasi. Tetapi, agenda tersebut membicarakan upaya optimalisasi pengelolaan pendidikan petugas pemasyarakatan dan petugas imigrasi.
Silmy Karim ingin merevisi “pabrik” yang mencetak para petugas, memastikan bahwa output yang dihasilkan adalah sosok aparatur yang humanis, profesional, dan sadar sepenuhnya akan posisi mereka sebagai abdi negara.
Audiensi Silmy Karim bersama jajaran PANRB
Pertemuan audiensi tersebut bukanlah sekadar kunjungan formal. Kehadiran jajaran lengkap dari kedua institusi menandakan sebuah keseriusan untuk melakukan perubahan sistemik. Dari pihak PANRB, hadir Deputi Bidang SDM Aparatur Aba Subagja serta Asisten Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana Politik, Hukum, Keamanan dan Pemerintah Daerah Wilayah I, Istyadi Insani. Sementara Silmy Karim didampingi oleh pilar penting dari kementeriannya, yaitu Sekretaris Direktur Jenderal Imigrasi Sandi Andaryadi dan Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Setjen Imipas I. Ismoyo.
Komposisi ini menunjukkan bahwa kolaborasi yang dibangun akan menyentuh berbagai aspek secara holistik. Keterlibatan Deputi SDM PANRB mengisyaratkan adanya rencana reformasi kurikulum dan modul pelatihan untuk menanamkan nilai-nilai pelayanan dan humanis. Sementara kehadiran Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Imipas menegaskan bahwa inisiatif ini akan didukung dengan alokasi anggaran yang memadai. Ini bukan lagi sekadar program, melainkan sebuah investasi jangka panjang dalam modal manusia. Output yang diharapkan oleh kedua kementerian adalah lahirnya generasi baru petumnknknkgas yang menjadikan empati dan pelayanan sebagai kompas utama dalam bertugas.
Langkah strategis Silmy Karim ini menunjukkan pemahamannya yang mendalam bahwa untuk menciptakan perubahan yang langgeng, perbaikan harus dimulai dari manusianya. Gedung bisa dibangun megah dan sistem bisa dicanggihkan, tetapi tanpa aparatur yang bermental pelayan, profesional, dan humanis, reformasi sejati tidak akan pernah tercapai.
Audiensi Silmy Karim bersama dengan Jajaran PANRB
Di bawah kepemimpinan Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Silmy Karim, arah reformasi birokrasi di sektornya mengambil wujud baru yang lebih fundamental untuk mencetak aparatur negara yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga berhati nurani dan berjiwa pelayan rakyat. Visi ini bukan sekadar wacana. Ini adalah sebuah agenda strategis yang dieksekusi melalui kolaborasi erat dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) untuk merombak cetak biru sumber daya manusia di salah satu wajah terdepan pelayanan publik Indonesia.
Dengan menggandeng PANRB, Silmy Karim dan jajaran tengah membangun sebuah jembatan antara visi ideal seorang pelayan rakyat dengan realitas sistem birokrasi. Ia memahami bahwa transformasi sebesar ini tidak bisa dilakukan sendiri. Sinergitas diperlukan dari antar-kementerian menjadi kunci untuk memastikan bahwa cita-cita luhur ini dapat terwujud secara sistematis, terukur, dan berkelanjutan.
Kolaborasi ini adalah pesan kuat bahwa era dimana aparatur negara bersikap arogan dan mempersulit rakyat harus segera diakhiri melalui reformasi pendidikan yang mendasar. Di bawah arahan Silmy Karim, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan kini berlayar menuju sebuah horison baru, di mana setiap petugasnya adalah cerminan dari negara yang hadir untuk melayani, melindungi, dan memberikan harapan kepada setiap warganya, tanpa terkecuali